Safety talks

Materi Safety Talks: Penyakit Akibat Kerja Pneumokoniosis

Safety Talks pagi ini akan membahas mengenai salah satu penyakit akibat kerja. Hal ini sengaja di angkat, karena persoalan tentang penyakit akibat kerja masih belum banyak diangkat dan nampaknya belum banyak yang memahami.  Dalam Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan menjelaskan ada 31 penyakit yang masuk dalam kategori tersebut. Dalam Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja menjelaskan ada banyak penyakit yang masuk dalam kategori ini. Perpres No.7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja merupakan produk hukum yang ditetapkan pada tanggal 25 Januari 2019. Peraturan Presiden ini merupakan tindak lanjut untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penyakit Akibat Kerja [Update 25 Januari 2019]. Saat ini akan dibahas tentang Pneumokoniosis atau penyakit yang disebabkan oleh debu mineral.

DEFINISI

Pneumokoniosis di beberapa lokasi sering disebut Coal Workers Pneumoconiosis (CWP) atau “Black Lung Disease”. Hal ini karena debu arang di paru-paru dapat mengubahnya menjadi berwarna hitam.

Penyakit Akibat Kerja Pneumoconiosis
Penyakit Akibat Kerja Pneumoconiosis
PENYEBAB
  • Serat Asbes: Penyakit biasanya belum berkembang selama 10 atau 20 tahun setelah pajanan pertama. Umumnya sering dipakai sebagai atap.
  • Kristal Silika: Tingkat paparan yang lebih rendah selama bertahun-tahun paling sering mengarah pada “silikosis sederhana kronis” di mana banyak nodul kecil peradangan terbentuk di paru-paru. Umumnya terdapat pada pasir dan batu di pengecoran
  • Debu batu bara: Umumnya mengandung karbon.
  • Berilium: Logam yang sangkat kuat dan ringan umumnya digunakan pada industri elektronik, aerospace & tenaga nuklir.
  • Debu kapas: Umumnya di industri tekstil
  • Debu mineral lain umumnya termasuk kobalt, talc and aluminium oksida.
GEJALA
  • Umumnya tidak memiliki gejala sama sekali untuk di awal penyakit. Karena perlu waktu yang lama untuk berkembang sejak debu tersebut masuk.
  • Kesulitan bernapas/ sesak napas
  • Batuk yang kadang sampai keluar dahak
  • Hypoxemia atau minimnya pasokan oksigen dalam darah sehingga menyebabkan masalah pada organ lainnya seperti pada jantung dan otak.
PENCEGAHAN
  • Melakukan identifikasi bahaya secara menyeluruh khususnya terkait debu
  • Memastikan level Debu di Udara pada tempat kerja tidak melebihi Nilai Ambang Batas
  • Mengatur ventilasi ruang kerja dengan benar
  • Melakukan Medical Check Up secara rutin
  • Memastikan pekerja yang berada di area bahaya tersebut untuk menggunakan masker yang sesuai
  • Mencuci tangan dan wajah sebelum makan/ minum
  • Merokok memperparah kejadian pneumoconiosis
  • Mengatur Waktu Kerja agar pekerja tidak dalam waktu yang lama bekerja di area tersebut.

Untuk mendapatkan materi safety talks lainnya silahkan klik link berikut ini -> Materi Safety Talks

Show More

Joko Priono, M.K.K.K.

HSE at Multinational Automotive Company. Bachelor Degree of Environmental Health and Master Degree of Occupational Health & Safety - Universitas Indonesia. Author of "70 Materi Safety Talks"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button