SafetySafety talks

Materi Safety Talks: Alat Pemadam Api

Rekan-rekan kebakaran dapat terjadi kapan saja.  Untuk itu, penting kita waspada terhadap kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan kebakaran.  Penting bagi kita semua berhati-hati terhadap segala potensi bahaya yang ada dalam pekerjaan kita yang dapat menimbulkan kebakaran.  Sebisa mungkin, ketika api masih kecil maka kita harus mampu memadamkannya baik menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) atau peralatan lain yang memungkinkan dapat memadamkan api tersebut misalnya (handuk/ karung basah) dll.  Ketika api sudah mulai membasar, maka kita bisa menggunakan hydrant untuk proses pemadaman apinya atau jika di internal tidak mampu maka segera minta bantuan kepada tim pemadam kebakaran di wilayah setempat.

Nah, materi safety talks hari ini berkaitan dengan kebakaran.  Bukan membahas bagaimana kebakaran itu terjadi, tapi bagaimana kita memastikan bahwa peralatan-peralatan untuk proses pemadaman kebakaran itu kita persiapkan dan dapat dipergunakan saat kita butuhkan.

Ada beberapa hal yang perlu rekan-rekan perhatikan berkaitan dengan hal ini.

  1. Pastikan bahwa alat pemadam api ringan (APAR) tersedia didekat area anda khususnya jika pekerjaan anda memiliki risiko kebakaran.  Misalnya pekerjaan pengelasan dll.
  2. Pastikan bahwa alat pemadam api ringan (APAR) atau hydrant mudah dijangkau dan tidak terhalang oleh benda apapun.  Karena hal ini umum ditemukan, masih banyak saja orang-orang yang meletakkan barang menutupi APAR/ Hydrant.  Sehingga APAR/ Hydrant ini tidak terlihat dan sulit untuk dijangkau.  Alasan-alasan seperti tidak ada tempat lagi tidak dapat diterima dalam hal ini.  Untuk itu, penting masing-masing bagian memikirkan agar penempatan barang-barang ini bisa lebih baik terkhusus tidak menutupi alat pemadam api yang telah ada.  Karena hal ini dapat menyebabkan proses pemadaman tidak dapat dilakukan dengan secepat mungkin. 
  3. Jika memang dirasa ada perubahan penempatan APAR atau Hydrant maka penting memikirkan beberapa hal seperti jarak penempatan.  Untuk Apar jarak ideal biasanya 15 meter yang umumnya mengacu pada risiko kebakaran rendah.  Namun, jika ternyata risiko kebakaran tinggi maka sebaiknya jarak tersebut didekatkan.  Karena khawatirnya, untuk memadamkan api tersebut tidak cukup dengan 1 APAR saja.
  4. Hydrant yang berada diluar, seringkali tertutup oleh kendaraan-kendaraan yang parkir sembarangan.  Maka tolong di informasikan jika terkait hal ini agar truk/ mobil ini tidak menghalanginya.
  5. Jika menemukan kondisi APAR/ Hydrant seperti kondisi diatas maka tolong segera dilakukan perbaikan jika dirasa mampu.  Namun jika tidak, maka segera informasikan keatasan anda atau bagian HSE terkait agar dicarikan solusinya.  Hal ini juga termasuk dirasa mengetahui bahwa kondisi APAR sudah tidak dapat dipergunakan lagi misalnya safety pin sudah hilang dan indikator yang umumnya ada di APAR mengarah ke warna merah (bukan hijau lagi), atau banyak karat dsb.  Untuk bagian Hydrant yang perlu dipehatikan misalnya pipa dan valve tidak boleh terdapat kebocoran.  Hydrant valve atau copling bisa berfungsi dengan baik serta selang dan nozzle harus ada dalam box hydrant.
  6. Untuk bagian maintenance minta tolong dipastikan bahwa tempat penyimpanan air penuh dan pompa di setting secara otomatis.
Contoh APAR keep clear sign (Ref https://www.aviationpros.com)
Contoh Alat Pemadam Api Ringan (APAR) disertai keep clear sign (Ref https://www.aviationpros.com)

Demikian safety talks hari ini.  Semoga kita dapat mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita dan kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Show More

Joko Priono, M.K.K.K.

HSE at Multinational Automotive Company. Bachelor Degree of Environmental Health and Master Degree of Occupational Health & Safety - Universitas Indonesia. Author of "70 Materi Safety Talks"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button