Nilai Ambang Batas (NAB) Medan Magnet Statis menurut Permenaker 5 Tahun 2018 dan standar internasional, seperti yang disarankan oleh ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection), biasanya dinyatakan sebagai nilai ambang untuk paparan keseluruhan tubuh. Namun, ada pertimbangan khusus untuk bagian tubuh tertentu terkait dampak dari medan magnet statis. Berikut penjelasan mengenai NAB medan magnet statis berdasarkan bagian tubuh:
1. Menurut Permenaker 5 Tahun 2018:
Pada Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, NAB medan magnet statis berdasarkan pemaparan adalah sebagai berikut
Bagian Tubuh | Kadar Tertinggi diperkenankan (ceiling) |
Seluruh Tubuh (tempat kerja umum) | 2 T |
Seluruh Tubuh (pekerja khusus dan lingkungan kerja yang terkendali) | 8 T |
Anggota gerak (Limbs) | 20 T |
Penggunaan Peralatan medis elektronik | 0,5 T |
Bagian Tubuh | NAB (TWA) | Rentang Frekuensi |
Seluruh Tubuh | 60 f/mT | 1-300 Hz |
Lengan dan Paha | 300 f/mT | 1-300 Hz |
Tangan dan Kaki | 600 f/mT | 1-300 Hz |
Anggota Tubuh dan Seluruh Tubuh | 0,2 mT | 300 Hz – 30 KHz |
2. Menurut Standar Internasional ICNIRP:
ICNIRP memberikan rekomendasi lebih rinci yang mencakup dampak medan magnet statis pada bagian tubuh tertentu:
Dampak Kesehatan Berdasarkan Bagian Tubuh:
- Kepala dan Sistem Saraf Pusat: Paparan medan magnet statis yang kuat dapat menyebabkan efek langsung seperti vertigo, mual, dan gangguan keseimbangan.
- Jantung dan Sistem Kardiovaskular: Meskipun dampaknya jarang terjadi, paparan sangat kuat pada jantung dapat mempengaruhi aliran darah atau aktivitas listrik jantung dalam kondisi ekstrim.
- Tangan dan Lengan: Medan magnet yang sangat kuat di ekstremitas dapat menyebabkan sensasi getaran atau arus yang dirasakan pada anggota tubuh, tetapi jarang berakibat serius pada kesehatan.
Discover more from HSEpedia
Subscribe to get the latest posts sent to your email.