Spesifikasi dan Aturan Sarung Tangan Keselamatan di tempat Kerja
Pelindung tangan atau safety gloves merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk melindungi tangan dari berbagai risiko dan bahaya di tempat kerja. Tangan adalah bagian tubuh yang paling rentan terhadap cedera akibat berbagai jenis bahaya, seperti bahan kimia, suhu ekstrem, benda tajam, dan listrik. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis pelindung tangan yang tepat sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi. Untuk spesifikasi International standard “Protective gloves – General Requirement and test methods” anda bisa memeriksanya pada ISO 21420.
Berikut adalah beberapa jenis pelindung tangan yang disesuaikan dengan berbagai jenis bahaya pekerjaan:
1. Sarung Tangan Tahan Potong (Cut-Resistant Gloves)
Jenis sarung tangan ini dirancang untuk melindungi dari risiko luka potong akibat benda tajam seperti pisau, logam, kaca, dan bahan keras lainnya. Terbuat dari bahan seperti Kevlar, Dyneema, atau stainless steel mesh, sarung tangan ini sering digunakan di industri manufaktur, konstruksi, dan pertanian.
2. Sarung Tangan Tahan Bahan Kimia (Chemical-Resistant Gloves)
Pelindung tangan ini dirancang untuk melindungi kulit dari bahan kimia berbahaya seperti asam, basa, pelarut, dan bahan korosif lainnya. Bahan pembuatnya bisa berupa karet nitril, PVC, neoprene, atau butyl rubber. Sarung tangan ini banyak digunakan di industri kimia, laboratorium, dan pengolahan minyak dan gas.
3. Pelindung Tangan Tahan Panas (Heat-Resistant Gloves)
Dirancang untuk melindungi dari paparan suhu tinggi, sarung tangan ini terbuat dari bahan tahan panas seperti asbes, kevlar, dan bahan aluminized. Biasanya digunakan di industri pengecoran logam, pengelasan, pabrik baja, dan dapur industri.
4. Pelindung Tangan Tahan Suhu Dingin (Cold-Resistant Gloves)
Untuk pekerjaan yang dilakukan di lingkungan bersuhu sangat rendah, sarung tangan ini dilengkapi dengan bahan isolasi termal. Biasanya digunakan dalam industri penyimpanan makanan beku, logistik di suhu dingin, dan pekerjaan luar ruangan di iklim ekstrem.
5. Pelindung Tangan Tahan Getaran (Vibration-Resistant Gloves)
Sarung tangan ini dilengkapi dengan bantalan yang mampu meredam getaran dari mesin atau peralatan berat. Banyak digunakan oleh pekerja konstruksi, operator mesin, dan industri perbaikan jalan. Bahan pelindung getaran biasanya berasal dari karet atau bahan sintetis khusus yang dapat menyerap getaran.
6. Pelindung Tangan Tahan Listrik (Electrical-Resistant Gloves)
Untuk melindungi pekerja dari sengatan listrik, sarung tangan ini biasanya terbuat dari lateks atau karet sintetis yang telah diinsulasi. Pelindung tangan ini banyak digunakan oleh teknisi listrik, instalasi listrik, dan pekerja di industri energi.
7. Pelindung Tangan Anti-Statis (Anti-Static Gloves)
Dirancang untuk mencegah akumulasi listrik statis yang bisa merusak peralatan elektronik sensitif atau menyebabkan ledakan di lingkungan dengan bahan mudah terbakar. Pelindung tangan ini biasanya terbuat dari bahan konduktif yang mencegah penumpukan muatan listrik statis.
8. Pelindung Tangan Tahan Minyak (Oil-Resistant Gloves)
Sarung tangan ini tahan terhadap pelumasan dan bahan berminyak, sehingga tidak mudah licin saat digunakan. Bahan seperti nitril atau PVC sering digunakan dalam pembuatan sarung tangan ini, yang sangat berguna di industri otomotif, perkapalan, dan perbaikan mesin.
9. Pelindung Tangan Tahan Tusukan (Puncture-Resistant Gloves)
Pelindung tangan ini dirancang untuk mencegah luka akibat benda tajam yang menusuk, seperti paku, jarum, atau kawat. Biasanya terbuat dari bahan seperti Kevlar atau baja tahan karat. Banyak digunakan di konstruksi dan pengelolaan sampah.
10. Pelindung Tangan Tahan Api (Flame-Resistant Gloves)
Dirancang untuk melindungi dari api dan panas langsung, sarung tangan ini banyak digunakan oleh petugas pemadam kebakaran atau pekerja di lingkungan yang berisiko tinggi terhadap kebakaran. Bahan utamanya bisa berupa kulit tahan api atau bahan sintetis khusus.
Jenis Pelindung Tangan | Spesifikasi | Kegunaan | Bahaya Pekerjaan | Standar |
Cut-Resistant Gloves | Terbuat dari Kevlar, Dyneema, stainless steel mesh | Melindungi dari benda tajam seperti pisau, kaca, logam | Luka potong akibat benda tajam | EN 388, ANSI/ISEA 105 |
Chemical-Resistant Gloves | Terbuat dari nitril, PVC, neoprene, butyl rubber | Melindungi dari bahan kimia korosif, asam, basa, pelarut | Paparan bahan kimia berbahaya | EN 374, ANSI/ISEA 105, SNI ISO 374-1:2016, SNI ISO 374-2:2016, EN ISO 16523-1:2015, SNI ISO 374-4:2019, SNI ISO 374-5:2016 |
Heat-Resistant Gloves | Terbuat dari asbes, Kevlar, aluminized material | Melindungi dari panas ekstrem, api, percikan logam | Suhu tinggi, percikan logam panas | EN 407, NFPA 2112 |
Cold-Resistant Gloves | Bahan isolasi termal, tahan air | Melindungi dari suhu dingin dan embun beku | Paparan suhu ekstrem dingin | EN 511, ANSI/ISEA 105 |
Vibration-Resistant Gloves | Bahan karet atau sintetis yang menyerap getaran, dilengkapi bantalan | Meredam getaran dari alat berat atau mesin | Getaran berlebihan dari alat atau mesin | ISO 10819, ANSI S2.73 |
Electrical-Resistant Gloves | Terbuat dari karet isolator, diuji tahan arus listrik hingga 20kV | Melindungi dari sengatan listrik | Sengatan listrik, aliran listrik tegangan tinggi | ASTM D120, EN 60903 |
Anti-Static Gloves | Terbuat dari bahan konduktif yang mencegah akumulasi muatan listrik statis | Mencegah akumulasi listrik statis yang bisa merusak peralatan elektronik atau memicu kebakaran | Akumulasi listrik statis, percikan api akibat muatan listrik | EN 1149, IEC 61340 |
Oil-Resistant Gloves | Terbuat dari nitril atau PVC, tahan minyak | Melindungi dari bahan berminyak, tidak licin | Paparan minyak dan bahan pelumas | EN 388, ANSI/ISEA 105 |
Puncture-Resistant Gloves | Terbuat dari Kevlar, baja tahan karat | Melindungi dari benda tajam yang menusuk seperti paku, jarum, atau kawat | Luka tusuk akibat benda tajam | EN 388, ANSI/ISEA 105 |
Flame-Resistant Gloves | Terbuat dari kulit tahan api atau bahan sintetis khusus | Melindungi dari api langsung dan percikan api | Paparan api langsung, kebakaran | NFPA 1971, EN 659 |
Di Indonesia, beberapa SNI nya mengadopsi dari EN standard. Misalnya untuk sarung tangun pelindung terhadap bahan kimia berbahaya dan mikroorganisme merujuk pada SNI ISO 374-2:2016 dan beberapa aturan sejenis. Anda bisa check Peraturan badan Standardisasi Nasional RS No 5 tahun 2021 tentang hal tersebut.
Anda bisa memperhatikan beberapa pictogram yang terdapat pada sarungan tangan misalnya: